Langsung ke konten utama

Tantangan dalam pembuatan Praktik baik HGN


 Berawal di hari Rabu 4 Okt ada cooching pembuatan vidio praktik dari BBGP di fasilitasi oleh dikjar Asahan. Saya dan 2 teman lainnya satu sekolah berangkat menuju SMA N 2 Kisaran. 

Disana kami mendapat penjelasan mengenai syarat -syarat mengikuti HGN jenis  guru inovatif . Acara dimulai pukul 08.00 wib s.d 15.30 wib. 

Kegiatan tak begitu banyak membantu hanya 30% info yang di peroleh. Selebihnya kita mengeksplor sendiri.

Ada syarat harus membuat naskah dan vidio. Nah inilah yang sulitnya. Membuat naskah kalau ditanya diri ini terasa sangat sulit. Apalagi vidio dah lama ga si singgung.

Pengalaman buat vidio pernah ada tapi lama tak di singgung akhirnya lambailah.  Hingga lelah badan dan mata ni selesaikan naskah .butuh waktu 7 hari buatnya. Tambah lagi vidio butuh 4 hari. Jadi total ada 11 hari lamanya. 

Hingga malampun tak tentu tidur demi vidio ini. Siap itu kita share pula vidio di aplikasi PMM. Mengharapkan umpan balik teman guru. Namun apalah daya umpan balikpun tak kunjung ada. Lihat berkali kali hp tak juga sampai akhirnya kepala sekolah memberi arahan barulah bertambah satu persatu umpan balik dari teman teman guru. 


Sungguh sangat mengharukan perjuanganku ini.  Ditengah situasi teman yang begitu banyak. Namun hanya sedikit sekali yang mau mengomentari. Atau mungkin pesan yang di baca dari chat hanya sambil lewat saja.


Demikianlah dukanya membuat Praktik baik di HGN.  Yang paling berkesan lagi saat meminta testimoni teman sejawat. Sangat sangat sulit. Sisitulahbteruji kesabaranku. 

Aku sampai berniat tak akan mempermudah mereka jika mereka kesulitan karena mereka begitu sulitnya untuk diminta tolongi.

Aku sadar aku bukanlah sapa sapa. Tapi kan erisnya ini kan untuk kepentingan sekolah juga pikirku. Eh rupanya benarlah sanggkaan ku kalau ada sifat yang masih ganjal di hati kawan kawan. Mereka ga rela kalau kita maju.

Ya sudahlah pikirku hidup matiku ku niatkan untuk ibadah kok. Semoga aku dapat nominasi itulah doaku. Amin...Ya rabbal alamin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seru seruan dengan pantun

 Pagi-pagi ibu menganyam  dengan menggunakan bantuan kayu  roti jala kari ayam  makanan khas anak Melayu Ada buah di pohon asem  musang terbang lalu berenang  mari makan ikan gulai asam  perut kenyang hati pun senang Jalan-jalan ke parsam pulangnya ketemu  Nek Sutik kalau senang dengan gulai masam  Tubuh sehat dan tambah cantik Kuda berlari jauh di depan Kakaek duduk bersama bibi Awali hari dengan sarapan Sarapan yang enak dengan serabi Lagi galau enaknya jalan jalan Ibu hamil ngidamnya masam Kalau  mau  lancar bayar cicilan  Rutinkanlah makan gulai asam. Jalan jalan ke jam gadang Santai di villa malamnya  Sajian istimewanya gulai  randang Air mata pengantin minumannya Jalan jalan ke kota Padang Pulang pulang badan lebam Jauh berjalan  banyak dipandang Balik ke rumah teringat ikan sombam Jalan jalan ke kota Rembang Pulangnya ketemu Pak Ardi Kalau adik sayang Abang Belikan dulu Abang serabi Kelapa hijau di tepi semak Induk kala  di tanah gurun Enak sekali si nasi lomak Makanan Melayu tu

Writing is My Passion

Rabu, 21 Juni 2023 KBMN: 29 Resume ke-2 Moderator: Sigit PN, SH Narasumber: Sri Sugiastuti, M.Pd Pernahkah kita melakukan sesuatu dengan penuh semangat, penuh cinta dan tak mengharapkan imbalan? Ya itu adalah passion atau renjana. Bisakah kegiatan menulis menjadi  passion bagi kita?  kenapa tidak. Bersama ratu antologi, Bunda Sri Sugiastuti atau biasa di panggil bunda Kanjeng kita akan membangkitkan renjana dalam diri kita untuk menulis. Topik inilah yang lebih kurang 2 jam di bahas kemaren malam bersama ibu narasumber Sri Sugiastuti, M.Pd. Sri Sugiastuti, lahir di Semarang, 8 April 1961. Beliau lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS, lanjut S-2 di UMS dan lulus tahun 2010. Beliau sempat mengajar di Jakarta hingga 1990. Namun, cinta dan tanggung jawab beliau terhadap keluarga membawanya hijrah ke Solo.  Sejak 2 Juli 2018, beliau mendapat amanah sebagai Kepala SMK Tunas Pembangunan 2 Surakarta. Beliau aktif di berbagai komunitas literasi, telah menghasilkan 51 karya bukuSolo dan seratus le

Kaidah Pantun

 KBMN 29 Pertemuan ke-13 Moderator: Gina Dwi Septiani, S.Pd,M.Pd Narasumber: Miftahul Hadi, S.Pd      Malam ini sangat berkesan karena saya mendapat petunjuk dari fakarnya tentang kaidah membuat pantun. Awalnya saya kira berpantun ini cukup mudah, karena kadang mendengar pembawa acara  dengan gampangnya merangkai kata. Ternyata membuat pantun sedikit lebih sulit dari yang saya duga. Selain untuk komunikasi sehari-hari, pantun juga dapat digunakan dalam Sambutan pidato, menyatakan perasaan, lirik lagu, perkenalan maupun berceramah/dakwah. Fungsi pantun antara lain: 1. Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. 2. melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. 3.menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata. 4.sebagai alat penguat penyampaian pesan.  Salah satu ciri khas pantun  adalah Rima. Pada kelas malam ini narasumber sengaja mengenalkan Rima. Ada Rima belakang atau Ri