Langsung ke konten utama

Mengelola Majalah Sekolah

 KBMN 29

Pertemuan ke 11

Moderator: Nur Dwi Yanti, M.Pd

Narasumber: Widya Setianingsih S.Ag.


Darimana orang faham tentang sekolah kita? 

Bisa dari diri kita sendiri ataupun dari orang lain. 

Bagaimana jika sekolah kita ingin dikenal secara luas oleh khalayak ramai? 

Selain dengan bantuan medsos, kita bisa mengenalkan sekolah kita lewat tulisan di Majalah Sekolah


Seluk Beluk Majalah

Menurut KBBI (kamus Besar Bahasa Indonesia) majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik,pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca

Waktu penerbitan sebuah majalah di bedakan atas majalah tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya

Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalahberita, anak-anak wanita,remaja,olah raga, sastra ilmu pengetahuan tertentu,dan sebagainya

Adapun yang akan di bahas dalam pertemua ke sebelas ini di KBMN 29 adalah menulis di majalah sekolah. Majalah sekolah adalah majalah yang dikelola ,dibuat dan diedarkan dikalangan sekolah, dari sekolah untuk sekolah.

 

Langkah-langkah menerbitkan majalah sekolah adalah:

1.    SDM

Merekrut teman-teman yang memiliki jiwa literasi dengan membentuk susunan redaksi majalah

 

2.    Sumber Dana

Menyusun anggaran dan menentukan arah sumber dana

 

3.    Dukungan Sekolah

Membuat proposal meliputi latar belakang ,tujuan,susunan redaksi,anggaran dana dan sebagainya.

 

4.    Dukungan Stake Holder

Melakukan sosialisasi pada wali murid tentang rencana pembuatan majalah dan pembiayaannya.Mencari sponsor dan rekanan yang mendukug

 

1.Penasehat : Yayasan bertugas memberikan segala pertimbangan terhadap  segenap crew dalam majalah sekolah

2.Penanggung jawab : Kepala sekolah bertugas bertanggung jawab atas keseluruan jalannya penerbitan pers   baik ke dalam maupun ke luar

3. Pimpinan redaksi : Editor in chief bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari  dan harus mengawasi isi seluruh rubric media massa yang dipimpinnya.

4.Editor: bertanggung jawab swasunting tulisan

5. Reporter:bertugas mencari berita lalu membuat dan menyusunnya

6.Fotografer : bertugas mengambil gambar atau peristiwa

7. Layout: tugasnya mendisain majalah

8. Bendahara: mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah.

 

Manfaat majalah sekolah adalah

1.       Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan wali murid dan siswa

2.       Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.

3.       Wadah kreatifitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis dan menggambar)

4.       Sarana publikasi sekolah di masyarakat

5.       Menjadi kebanggaan sekolah dan menmbah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.


Clossing sttment dari moderator adalah Jangan tidur sebelum membaca ...Jangan mati sebelum menulis. Jadi menulislah untuk kita sendiri 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seru seruan dengan pantun

 Pagi-pagi ibu menganyam  dengan menggunakan bantuan kayu  roti jala kari ayam  makanan khas anak Melayu Ada buah di pohon asem  musang terbang lalu berenang  mari makan ikan gulai asam  perut kenyang hati pun senang Jalan-jalan ke parsam pulangnya ketemu  Nek Sutik kalau senang dengan gulai masam  Tubuh sehat dan tambah cantik Kuda berlari jauh di depan Kakaek duduk bersama bibi Awali hari dengan sarapan Sarapan yang enak dengan serabi Lagi galau enaknya jalan jalan Ibu hamil ngidamnya masam Kalau  mau  lancar bayar cicilan  Rutinkanlah makan gulai asam. Jalan jalan ke jam gadang Santai di villa malamnya  Sajian istimewanya gulai  randang Air mata pengantin minumannya Jalan jalan ke kota Padang Pulang pulang badan lebam Jauh berjalan  banyak dipandang Balik ke rumah teringat ikan sombam Jalan jalan ke kota Rembang Pulangnya ketemu Pak Ardi Kalau adik sayang Abang Belikan dulu Abang serabi Kelapa hijau di tepi semak Induk kala  di tanah gurun Enak sekali si nasi lomak Makanan Melayu tu

Writing is My Passion

Rabu, 21 Juni 2023 KBMN: 29 Resume ke-2 Moderator: Sigit PN, SH Narasumber: Sri Sugiastuti, M.Pd Pernahkah kita melakukan sesuatu dengan penuh semangat, penuh cinta dan tak mengharapkan imbalan? Ya itu adalah passion atau renjana. Bisakah kegiatan menulis menjadi  passion bagi kita?  kenapa tidak. Bersama ratu antologi, Bunda Sri Sugiastuti atau biasa di panggil bunda Kanjeng kita akan membangkitkan renjana dalam diri kita untuk menulis. Topik inilah yang lebih kurang 2 jam di bahas kemaren malam bersama ibu narasumber Sri Sugiastuti, M.Pd. Sri Sugiastuti, lahir di Semarang, 8 April 1961. Beliau lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS, lanjut S-2 di UMS dan lulus tahun 2010. Beliau sempat mengajar di Jakarta hingga 1990. Namun, cinta dan tanggung jawab beliau terhadap keluarga membawanya hijrah ke Solo.  Sejak 2 Juli 2018, beliau mendapat amanah sebagai Kepala SMK Tunas Pembangunan 2 Surakarta. Beliau aktif di berbagai komunitas literasi, telah menghasilkan 51 karya bukuSolo dan seratus le

Kaidah Pantun

 KBMN 29 Pertemuan ke-13 Moderator: Gina Dwi Septiani, S.Pd,M.Pd Narasumber: Miftahul Hadi, S.Pd      Malam ini sangat berkesan karena saya mendapat petunjuk dari fakarnya tentang kaidah membuat pantun. Awalnya saya kira berpantun ini cukup mudah, karena kadang mendengar pembawa acara  dengan gampangnya merangkai kata. Ternyata membuat pantun sedikit lebih sulit dari yang saya duga. Selain untuk komunikasi sehari-hari, pantun juga dapat digunakan dalam Sambutan pidato, menyatakan perasaan, lirik lagu, perkenalan maupun berceramah/dakwah. Fungsi pantun antara lain: 1. Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. 2. melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. 3.menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata. 4.sebagai alat penguat penyampaian pesan.  Salah satu ciri khas pantun  adalah Rima. Pada kelas malam ini narasumber sengaja mengenalkan Rima. Ada Rima belakang atau Ri