Langsung ke konten utama

Seru seruan dengan pantun



 Pagi-pagi ibu menganyam

 dengan menggunakan bantuan kayu 

roti jala kari ayam 

makanan khas anak Melayu


Ada buah di pohon asem 

musang terbang lalu berenang 

mari makan ikan gulai asam 

perut kenyang hati pun senang


Jalan-jalan ke parsam

pulangnya ketemu  Nek Sutik

kalau senang dengan gulai masam 

Tubuh sehat dan tambah cantik


Kuda berlari jauh di depan

Kakaek duduk bersama bibi

Awali hari dengan sarapan

Sarapan yang enak dengan serabi


Lagi galau enaknya jalan jalan

Ibu hamil ngidamnya masam

Kalau  mau  lancar bayar cicilan 

Rutinkanlah makan gulai asam.


Jalan jalan ke jam gadang

Santai di villa malamnya 

Sajian istimewanya gulai  randang

Air mata pengantin minumannya


Jalan jalan ke kota Padang

Pulang pulang badan lebam

Jauh berjalan  banyak dipandang

Balik ke rumah teringat ikan sombam


Jalan jalan ke kota Rembang

Pulangnya ketemu Pak Ardi

Kalau adik sayang Abang

Belikan dulu Abang serabi


Kelapa hijau di tepi semak

Induk kala  di tanah gurun

Enak sekali si nasi lomak

Makanan Melayu turun temurun


Ayam jinak di makan musang

Lebih Jinak dari  si ayam hutan

Sungguhlah enak si kolak pisang

Di campur dengan jagung dan  ketan


Buah pahit namanya mahoni

Obat malaria  di negeri sam

Cuaca yang sejuk ini

Sodapya makan gulai asam


Coba di angkat ini badan

Badan kurus sangatlah ringan

Sudah dekat puasa ramadhan

Kolak pisang makanan kesenangan


Sate kerang pake lontong

Minumannya jus mangga

Hidup harus tolong menolong

Agar silaturahmi terjaga


Tari Mak inang sungguh gemulai

Ditarikan oleh si gadis serang

Kalau tuan ke tanjung balai

Jangan lewatkan si sate kerang






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Writing is My Passion

Rabu, 21 Juni 2023 KBMN: 29 Resume ke-2 Moderator: Sigit PN, SH Narasumber: Sri Sugiastuti, M.Pd Pernahkah kita melakukan sesuatu dengan penuh semangat, penuh cinta dan tak mengharapkan imbalan? Ya itu adalah passion atau renjana. Bisakah kegiatan menulis menjadi  passion bagi kita?  kenapa tidak. Bersama ratu antologi, Bunda Sri Sugiastuti atau biasa di panggil bunda Kanjeng kita akan membangkitkan renjana dalam diri kita untuk menulis. Topik inilah yang lebih kurang 2 jam di bahas kemaren malam bersama ibu narasumber Sri Sugiastuti, M.Pd. Sri Sugiastuti, lahir di Semarang, 8 April 1961. Beliau lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS, lanjut S-2 di UMS dan lulus tahun 2010. Beliau sempat mengajar di Jakarta hingga 1990. Namun, cinta dan tanggung jawab beliau terhadap keluarga membawanya hijrah ke Solo.  Sejak 2 Juli 2018, beliau mendapat amanah sebagai Kepala SMK Tunas Pembangunan 2 Surakarta. Beliau aktif di berbagai komunitas literasi, telah menghasilkan 51 karya bukuSolo dan seratus le

Kaidah Pantun

 KBMN 29 Pertemuan ke-13 Moderator: Gina Dwi Septiani, S.Pd,M.Pd Narasumber: Miftahul Hadi, S.Pd      Malam ini sangat berkesan karena saya mendapat petunjuk dari fakarnya tentang kaidah membuat pantun. Awalnya saya kira berpantun ini cukup mudah, karena kadang mendengar pembawa acara  dengan gampangnya merangkai kata. Ternyata membuat pantun sedikit lebih sulit dari yang saya duga. Selain untuk komunikasi sehari-hari, pantun juga dapat digunakan dalam Sambutan pidato, menyatakan perasaan, lirik lagu, perkenalan maupun berceramah/dakwah. Fungsi pantun antara lain: 1. Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. 2. melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. 3.menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata. 4.sebagai alat penguat penyampaian pesan.  Salah satu ciri khas pantun  adalah Rima. Pada kelas malam ini narasumber sengaja mengenalkan Rima. Ada Rima belakang atau Ri